Setiap manusia pasti ingin ketenangan dan kebahagiaan. Namun terkadang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, diantaranya munculnya sikap memusuhi dari orang di sekitar kita. Permasalahannya bisa karena salah paham atau adanya perasaan iri dan dengki.
Bisa saja orang tersebut adalah tetangga, teman kerja, atau bahkan saudara kita sendiri. Hal ini tentu menimbulkan rasa gundah karena saat bertemu dia berpaling dan saat berbicara, nada bicaranya tak bersahabat. Lalu bagaimanakah seharusnya bersikap keika menghadapi sikap memusuhi dari orang lain?
Berikut ini kaidah-kaidah penting untuk seorang muslim dalam menghadapi sikap kita yang telah dimusuhi orang lain:
1] Bersabarlah
Jika timbul fitnah, maka hendaklah hadapi dengan sikap hati-hati, tidak gegabah dan penuh kesabaran.
Dari Abu Hurairah R.A., Rasulullah saw bersabda,
“Orang yang hebat itu bukanlah orang yang kuat pukulannya, sesungguhnya orang yang kuat adalah yang mampu mengekang hawa nafsunya ketika marah. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Allah pun berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." [Q.S Al-Baqoroh 2 : 153]
2] Memperbanyak dzikir (Yaitu mengingat Allah)
Perasaan gundah, hati yang panas hendaknya diimbangi dengan memperbanyak dzikir. Dengan berdzikir, insyaallah akan ada ketenangan di dalam hati sebagai mana firman Allah :
"Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati menjadi tenang".
[Q-S Ar-Ra'd ayat 28]
3] Jagalah agar silaturrahmi tidak terputus
Rasulullah bersabda :
“Tidaklah halal bagi seorang muslim untuk meninggalkan saudaranya lebih dari tiga malam. Keduanya juga saling bertemu, tetapi mereka tidak saling mengacuhkan satu sama lain. Yang paling baik di antara keduanya yang terlebih dahulu memberi salam”. (HR. Muslim)
4] Jadilah pemaaf dan tetap berbuat baik kepada orang tersebut
Rasanya memang sulit untuk memaafkan perlakuan buruk seseorang kepada kita, namun ingatlah firman Allah berikut ini:
"...Maka barangsiapa yang memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas tanggungan Allah." [Q.S.Asy-Syura : 40]
5] Mengingat bahwa permusuhan dan kebencian datangnya dari syaitan
"Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)."
[Q.S Al-Maidah : 91]
6] Tetap menjaga perasangka baik
Boleh jadi suatu saat tetangga kita tidak menegur karena sedang sibuk memikirkan urusan yang sangat penting. Kedepankan husnudzon dan hindarkan suudzon.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia sangat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia sangat buruk bagimu. Allah Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [Q.S. Al-Baqarah : 216]
7] Mencoba introspeksi diri
Cobalah untuk mengoreksi diri, adanya kejadian mungkin karena ada penyebabnya. Janganlah diri kita menjadi sombong dengan senantiasa selalu merasa paling benar:
"Tidak akan masuk syurga siapa saja yang di dalam hatinya ada seberat biji sawi dari kesombongan."
[HR. Muslim]
8] Berdoa, ikhlas dan tawakal
Ikhlas terhadap cobaan yang terjadi, bersikap tawakal dan mintalah perlindungan kepada Allah SWT.
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya,dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki
[Q.S Al-Falaq 1-5]
Sahabat dakwah, Demikianlah delapan hal yang dapat dijadikan pedoman dalam untuk bersikap ketika menghadapi sikap memusuhi dari orang disekitar kita. Membalas kebaikan dengan kebaikan adalah hal yang wajar, namun membalas keburukan dengan kebaikan sebagaimana yang Rasulullah SAW lakukan, itu adalah hal yang luar biasa.
Semoga tulisan ini dapat menginspirasi dalam hal kebaikan dan bermanfaat
Sumber : ummi-online.com
0 Response to "Dimusuhi Teman Ataupun Tetangga ? Inilah 8 Tips Bersikap Ketika Menghadapi Permusuhan"
Posting Komentar