Manajer Ini Mengejek Nenek Tukang Sapu "Rendahan", Tapi Saat Nenek "Buka Mulut"… Si Manajer Langsung Berlutut Minta Ampun!


Suatu hari, seorang wanita elegan berusia 40 tahun mengajak anaknya jalan- jalan di taman kantor barunya,  mereka berdua pun duduk di kursi taman sambil makan cemilan.
Tidak lama kemudian, cemilan anaknya habis, sang ibu pun langsung membuang bungkusan makanan tersebut ke tanah.
Tidak jauh dari sana, ada seorang nenek yang sedang menyapu sambil merapikan bunga. Dengan tidak mengatakan apapun, si nenek berjalan ke arah ibu- anak tersebut, memungut sampah mereka, lalu membuangnya ke tong sampah yang hanya terletak  di sebelah kursi taman.
Setelah lewat beberapa waktu, si ibu kembali membuang sampah sembarangan. Nenek tua yang melihat hal ini juga kembali lagi untuk memungut dan membuang sampah tersebut. Hal seperti ini  terulang sampai 3 kali!
Akhirnya, sambil menunjuk si nenek, si ibu berkata kepada anaknya, "Tuh udah lihat kan? Kalau sekarang kamu gak belajar dengan baik, maka saat besar nanti kamu bakal kayak nenek ini! Cuma bisa mengerjakan pekerjaan rendahan!!"
Nenek yang mendengar perkataan tersebut pun langsung menghampiri si ibu , "Permisi, tempat ini adalah taman pribadi kantor XX, bagaimana anda bisa masuk ke sini?"
Dengan sombongnya, si ibu pun menjawab, "Tentu saja bisa, saya adalah manajer baru di kantor ini."
Pada saat itu seorang pegawai pria tiba- tiba berlari ke arah nenek dan berkata dengan sangat sopan, "Bu direktur, rapatnya sudah mau dimulai."
Nenek itu pun membalas, "Baik, sebelumnya tolong bantu saya untuk pecat manajer baru ini, ya!"
"Siap bu! Saya akan langsung membatalkan kontrak kerja manajer ini!", jawab si pria.
Pria ini langsung pergi setelah mendengarkan perintah nenek. Dengan lembut, nenek pun membelai kepala si anak sambil berkata, "Saya harap kamu mengerti, ada satu hal penting yang harus selalu kamu ingat dan pelajari baik- baik, yaitu hormatilah semua orang dan setiap pekerjaannya…". Saat ini si ibu langsung tertunduk malu!
Ia baru sadar, ternyata nenek tukang sapu taman yang baru saja ia hina adalah bos besarnya! Tapi sayang, semuanya sudah terlambat..
Jangan menghormati orang lain berdasarkan identitas dan tingkat sosialnya. Ingat, kekayaan tidak bisa dijadikan sahabat seumur hidup, tapi menghormati sesama merupakan sumber kekayaan!
Ketulusan yang Tak Ternilai
Di Amerika, ada seorang bos perusahaan A yang sudah lama ingin sekali bekerja sama dengan bos perusahaan B, tapi sayangnya, ia selalu gagal.
Kali ini, bos perusahaan A lagi- lagi keluar dari gedung perusahaan B, tapi tetap saja, mereka belum berhasil bekerja sama. Di tengah jalan, bos A melihat pohon kecil yang tumbang tertiup angin, ia pun langsung pergi mencari tali dan mengikat pohon tersebut, sehingga ketika angin kencang melanda, si pohon tidak akan tumbang lagi…
Namun, siapa pun tidak ada yang menyangka bahwa aksi bos A ini terlihat dengan sangat jelas dari jendela kantor bos B. Melihat ketulusannya ini, akhirnya bos B pun bersedia bekerja sama dengan bos A.
Saat menandatangani kontrak kerjasama, bos B berkata, "Apa kamu tahu, yang menggerakkan hati saya bukanlah karena kamu menyelamatkan pohon kecil, tapi karena kamu rela berjalan jauh demi mengambil tali dan kembali lagi untuk meneguhkan pohon tersebut.
Ketika seseorang rela mengorbankan keuntungannya dan diam- diam membantu orang lain, meskipun ia hanya berkorban sedikit, namun ia pasti akan mendapatkan penghargaan dan pahala yang setimpal! Saya tidak ada alasan untuk tidak bekerja sama dengan orang seperti ini, dan tidak ada alasan juga bagi orang seperti ini untuk tidak mendapatkan penghormatan dan keberhasilan!"
Ya, pada akhirnya karir bos A pun terus meningkat dan semakin gemilang!
Kesempatan selalu dapat menguji ketulusan seseorang dalam waktu tak terduga
Suatu kali di Amerika, ada seorang ibu setengah baya yang masuk ke dalam mall dalam keadaan basah dan lusuh karena tiba- tiba di luar hujan deras. Saat itu semua pegawai tidak ada yang mau melayani ibu tersebut dan menatapnya dengan tatapan jijik.
Akhirnya seorang pegawai muda pun menghampiri si ibu dan dengan sopan santun berkata, "Selamat siang ibu, ada yang bisa dibantu?"
"Gak usah, saya kesini cuma untuk menghindari hujan, kok.. Kalau hujan sudah berhenti saya akan pergi.", jawab si ibu. Tapi ibu ini merasa tidak enak kalau masuk ke toko orang lalu tidak membeli sesuatu, akhirnya ibu ini pun mulai melihat- lihat barang, tapi ia bingung barang apa yang harus dibeli. Ketika pegawai muda tersebut melihat si ibu kebingungan, ia pun kembali berkata, "Ibu, gak usah paksa beli barang, lho… Saya sudah menyediakan kursi di depan pintu, ibu bisa istirahat dengan tenang di sana."
Sponsored Ad
Dua jam kemudian, hujan pun berhenti. Setelah si ibu meminta kartu nama pegawai muda, ia pun langsung pergi.
Beberapa bulan kemudian, pegawai muda ini tiba- tiba mendapatkan kesempatan untuk bekerja di sebuah perusahaan yang lebih besar!
Pada akhirnya, ia baru tahu kalau ternyata pemilik perusahaan tersebut adalah ibu yang pernah menumpang di mall tempat kerjanya dulu. Dan siapa sangka ternyata ibu ini adalah ibu kandungnya industrialis besar, Andrew Carnegie!!
Ya, hanya karena ketulusan kecil, hidup pegawai muda ini pun berubah, dari cuma seorang pekerja kecil hingga menjadi kaki tangan ibunda Carnegie!
Yang dibutuhkan dalam hubungan antar manusia, hanyalah ketulusan.
Tidak perlu berkata manis dan menggombal, jadilah dirimu yang sebenarnya!
Tidak perlu berjanji sana bersumpah sini, tapi buktikanlah kalau kamu benar- benar bekerja!
Tidak perlu saling menyalahkan, tapi berusahalah untuk saling mengerti.
Tidak perlu curiga dan menebak- nebak, cobalah untuk mempercayai.
Tidak perlu marah dan emosi, belajarlah untuk mengalah dan memaklumi.
Tidak perlu takut berpisah, yang penting kamu selalu ada di dalam hati.
Sumber: Buzzhand

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Manajer Ini Mengejek Nenek Tukang Sapu "Rendahan", Tapi Saat Nenek "Buka Mulut"… Si Manajer Langsung Berlutut Minta Ampun!"

Posting Komentar